oleh

Presiden PMMI, YM La Ode Riago Inisiasi Permohonan Maaf Wanita Yang Menghina Suku Muna di Medsos

GLOBAL SULTRA.COM.Jakarta,- Presiden Pemersatu Masyarakat Muna Indonesia (PMMI) , YM La Ode Riago Sangia Kobenteno inisiasi permohonan maaf wanita yang menghina di Suku Muna di Media Sosial di kantor Pusat DPP PMMI di Jakarta ,pada Senin, 09 Juni 2025.Pelaku datang ke Pusat DPP PMMI di Jakarta bersama keluarga dan dua orang temannya.

Sebelumnya beberapa hari lalu telah viral video seorang wanita bernama Septia Prihandini telah menghina orang Raha media sosial yang menyita perhatian publik terutama Suku Muna .

Baca Juga:  Personel Gabungan Polda Sultra Amankan Rapat Pleno Hari Kedua di Hotel Claro

Persiden PMMI mengatakan setelah berbincang dengan pelaku dan keluarga, awalnya dia ingin mengarahkan ke Kendari untuk memohon maaf.

” Atas pertimbangan lain, adik-adik ini masih kuliah di Jakarta. Mereka juga sudah berniat baik datang ke Kantor Pusat DPP PMMI untuk memberikan klarifikasi dan memohon maaf kepada seluruh masyarakat Muna ” tambahnya

Di kesempatan ini, YM La Ode Riago sempat mengungkap sejarah Muna yang ada kaitannya dengan Luwu tempat asal pelaku yakni di Suraco, sebuah desa di Luwu Timur.

Baca Juga:  Kapolri Pimpin Pelantikan Sejumlah Kapolda dan Pengukuhan 2 Jabatan Baru di Polri

” Kita orang Muna ini juga berdarah Luwu. Leluhur kita, Raja Pertama Muna yakni La Eli kawin dengan We Tenri Abeng anak di Sawerigading Raja dari Luwu “jelasnya

Dengan niat baik pelaku yang mau datang ke sekretariat PMMI di Jakarta, La Ode Riago menyampaikan kepada seluruh masyarakat Muna agar permasalahan ini bisa di selesaikan di sini.

Baca Juga:  Satgas Pangan Polda Sultra, Bersama Disperindag, Sidak ke Sejumlah Pasar Tradisional di Kota Kendari

” Mereka sudah datang di sini menyetor dirinya, seharusnya kita yang cari mereka. Kita menghargai niat baiknya yang mau datang membuat pernyataan sikap dan meminta maaf ” tandasnya

Olehnya itu , YM La Ode Riago berpesan kepada seluruh masyarakat Muna di Nusantara maupun di luar negeri, marilah bersikap toleransi , memaafkan dan sekaligus memberi peringatan agar hal serupa tidak diulang lagi di waktu mendatang.(Redaksi)

.

Komentar