Sopir Dump Truk Patah Kaki Akibat Terjatuh Ke jurang,SBSI Kota Kendari Soroti Penerapan K3 PT.Tiram Di konut

News33 views

GLOBAL SULTRA.COM.KENDARI, –
Operasional perusahaan dalam penerapan keselamatan kerja harap benar benar diperhatikan demi keselamatan pekerja dalam beraktifitas, inilah penekanan dari pengurus SBSI Kota Kendari terhadap PT.Tiran yang beroperasi Di Konawe Utara.

Berdasarkan informasi yang beredar bahwa telah terjadi Kecelakaan kerja di kawasan industri pertambangan nikel di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Seorang pekerja PT Tiran yang berprofesi sebagai pengemudi dump truck dilaporkan mengalami patah tulang pada bagian kaki setelah kendaraan yang dikemudikannya terjatuh ke dalam jurang pada Jumat 12 Desember 2025.

Insiden tersebut menuai sorotan dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Kota Kendari. Ketua SBSI Kota Kendari, Iswanto Sugiarto menilai kecelakaan itu diduga kuat berkaitan dengan minimnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan kerja PT Tiran.

Baca Juga:  Kepala Dinas ESDM Sultra Tekankan Disiplin dan Optimalisasi Kinerja ASN Dalam Upacara Hari Kesadaran Nasional

“PT Tiran ini perusahaan besar. Sangat disayangkan jika penerapan K3 di perusahaan tersebut justru minim,” ujar Iswanto dalam keterangannya kepada Kendarikini, Selasa 16 Desember 2025.

Menurut Iswanto, pihaknya akan meminta Binaan Pengawas Tenaga Kerja dan K3 (Binwasnaker K3) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) serta Desk Ketenagakerjaan Polda Sultra untuk melakukan pemeriksaan terhadap penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) di PT Tiran, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 50 Tahun 2012.

Selain itu, SBSI juga mendesak agar pemerintah dan aparat penegak hukum memeriksa keberadaan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di PT Tiran, yang bersifat wajib sebagaimana diatur dalam Permenaker Nomor PER.04/MEN/1987.

Baca Juga:  Resmikan Mal Pelayanan Publik, Pj Gubernur Sultra : Berikan Pelayanan Prima

Ia menduga, salah satu penyebab terjadinya kecelakaan kerja itu karena adanya kelalaian dalam pelaksanaan uji riksa kendaraan sebelum operasional angkut muat ore nikel dilakukan.

“Insiden ini terkesan tidak terbuka ke publik, sehingga patut diduga perusahaan tidak melakukan pemeriksaan kendaraan secara berkala sebelum beroperasi,” katanya.

Atas kejadian tersebut, SBSI Kendari menegaskan akan mendorong keterlibatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sultra bersama Desk Ketenagakerjaan Polda Sultra untuk melakukan pemeriksaan dan penindakan tegas terhadap dugaan pelanggaran K3 di PT Tiran.

Tak hanya itu, SBSI juga berencana membawa persoalan kecelakaan kerja tersebut ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sultra melalui mekanisme Rapat Dengar Pendapat (RDP).

Baca Juga:  Kadin Sultra Tolak Hasil Munaslub Dukung Kepemimpinan Arsjad, Anton Timbang Gerakan Munaslub Tidak Sah

“Kami akan meminta RDP, bahkan jika diperlukan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) untuk mengusut tuntas persoalan kecelakaan kerja di PT Tiran,” tandasnya.

Ia berharap langkah tegas dari pemerintah dan aparat penegak hukum dapat memperbaiki penerapan K3 di sektor pertambangan, khususnya di Konawe Utara, sehingga angka kecelakaan kerja di wilayah tersebut dapat diminimalkan.

Sementara itu Humas PT Tiran, La Pili yang dikonformasi via pesan dan panggilan telepon Whatsap,App serta panggilan telepon belum memberikan tanggapan hingga berita ini diterbitkan.(Redaksi)

.

Komentar