oleh

Wagub Sultra Pimpin Apel Pagi di Dinas Lingkungan Hidup, Tegaskan Pentingnya Disiplin ASN

GLOBAL SULTRA.COM. Kendari, – Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Ir. Hugua, M.Ling., memimpin apel pagi secara acak di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa (30/9/2025). Apel yang dimulai pukul 07.30 WITA itu berlangsung di halaman kantor DLH dan dihadiri Kepala Dinas Lingkungan Hidup, sekretaris dinas, para kepala bidang, serta seluruh staf lingkup DLH Sultra.

Dalam arahannya, Wagub menegaskan bahwa kedisiplinan Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan indikator penting yang mencerminkan kualitas pelayanan publik sekaligus menjadi teladan bagi masyarakat. Menurutnya, disiplin bukan sekadar kewajiban, tetapi juga pendidikan karakter dan fondasi tata kelola pemerintahan yang baik.

“Kedisiplinan saudara-saudara akan menjadi cerminan bagaimana masyarakat Sulawesi Tenggara dan pemerintahnya bersatu. Disiplin itu bukan sekadar aturan, tetapi pendidikan bagi diri kita sendiri dan teladan bagi masyarakat,” ujar Hugua.

Salah satu poin penting yang ia soroti adalah mekanisme absensi ASN. Meski sudah tersedia sistem elektronik, Hugua meminta agar absensi manual tetap diberlakukan dengan cara ditulis tangan langsung oleh masing-masing ASN.

“Absensi manual ini harus ditandatangani. Memang sudah ada sistem elektronik, tetapi untuk ke depan saya minta supaya absensi manual ditulis tangan sendiri. Siapkan kolom, siapa yang datang langsung menulis nama, nomor urut, dan paraf. Dengan begitu akan ketahuan siapa yang hadir tepat waktu. Kalau ada yang coba-coba diparafkan oleh orang lain, pasti terlihat,” tegasnya.

Baca Juga:  Ditreskrimsus Polda Sultra Ungkap Penyalahgunaan LPG 3 Kg dan BBM Subsidi, 4 Pelaku Diamankan

Menurut Wagub, penerapan absensi manual dan elektronik sekaligus merupakan bentuk pengawasan ganda untuk mencegah manipulasi kehadiran. Hal ini penting agar kedisiplinan benar-benar ditegakkan secara adil.

“Kalau ada yang tidak hadir, jangan diisikan oleh temannya. Itu merusak sistem dan tidak adil. Ada yang datang tepat waktu, ada yang tidak, tapi gajinya sama. Itu bukan soal materi, tapi soal memberikan pendidikan yang buruk kepada sesama,” imbuhnya.

Sebagai Wakil Gubernur, lanjut Hugua, salah satu tupoksi atributif yang melekat adalah melakukan pengawasan, termasuk terhadap kedisiplinan ASN. Ia menekankan bahwa disiplin merupakan kunci pelayanan publik yang transparan dan akuntabel.

Pada kesempatan tersebut, Hugua juga mengungkapkan bahwa tingkat kehadiran ASN di DLH Sultra mencapai 82 persen tepat waktu. Ia menyebut capaian ini sebagai kemajuan besar dibandingkan kondisi awal dirinya dilantik.

Baca Juga:  Polri Berangkatkan Bantuan Kemanusiaan ke NTT untuk Bantu Korban Banjir dan Longsor

“Pertama kali kami dilantik pada 20 Februari 2025, tingkat kedisiplinan ASN hanya sekitar 20 persen. Hari ini, setelah sembilan bulan berjalan, sudah mencapai 82 persen. Ini rapor kita di Sulawesi Tenggara. Tentu masih harus ditingkatkan, tetapi ini menunjukkan perbaikan yang signifikan,” jelasnya.

Lebih jauh, Hugua menegaskan bahwa disiplin ASN bukan hanya untuk kepentingan internal pemerintah provinsi, melainkan juga menjadi tolok ukur keberhasilan pembinaan terhadap 17 kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara.

“Undang-Undang Nomor 23 mengamanatkan bahwa gubernur adalah wakil pemerintah pusat di daerah. Maka tugas kami membina kabupaten/kota. Kalau provinsi tidak disiplin, bagaimana kabupaten/kota bisa disiplin? Kalau hari ini kita dapat rapor 8,2, maka kita harapkan kabupaten/kota bisa lebih tinggi,” paparnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya teladan dari pimpinan di semua level organisasi perangkat daerah. Kepala dinas, sekretaris, kepala bidang hingga kepala seksi diminta untuk memberi contoh nyata kepada bawahan.

“Kalau kepala dinas tidak hadir tepat waktu, pasti kepala bidang tahu. Kalau kepala bidang tidak ada, kepala seksi juga tahu. Jadi jangan hanya diam. Mari kita bangun kesadaran disiplin ini mulai dari pimpinan sampai staf,” tegasnya.

Baca Juga:  Pengamanan Natal dan Tahun Baru, Polresta Kendari Gelar Apel Patroli Gabungan Skala Besar

Selain itu, Wagub menyinggung budaya apel pagi dan sore yang telah diwariskan oleh para gubernur sebelumnya. Ia menilai tradisi tersebut bukan sekadar rutinitas, tetapi sarana untuk menyampaikan visi, misi, serta arah pembangunan Sulawesi Tenggara.

“Saya bangga dengan tradisi apel yang sudah ada sejak lama. Ini bukan sistem yang kami bangun, tetapi sudah diwariskan dari gubernur-gubernur sebelumnya. Tinggal bagaimana kita maksimalkan untuk menyatukan visi, baik visi presiden, visi gubernur, maupun program pembangunan daerah,” katanya.

Di akhir arahannya, Wakil Gubernur mengajak seluruh ASN lingkup DLH Sultra untuk terus meningkatkan kedisiplinan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap masyarakat.

“Selama saya menjadi Wakil Gubernur, suka tidak suka, kewajiban saya adalah melakukan pengawasan. Disiplin adalah nilai yang harus kita jaga bersama. Karena dari disiplin itulah pelayanan publik yang baik bisa terwujud,” ujarnya. (Redaksi)

.

Komentar