oleh

Kadis Kominfo Sultra Jadi Narasumber Dialog Interaktif di RRI Kendari Dalam Rangka Hari Santri Nasional 2024

GLOBAL SULTRA COM. Kendari,— Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Tenggara (Diskominfo Prov. Sultra), Dr. M. Ridwan Badallah, S.Pd., M.M., menjadi narasumber dalam acara dialog interaktif luar studio yang disiarkan langsung oleh RRI Kendari. Dialog bertajuk “Santri Maju, Santri Cakap Digital” ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Tahfidz Baitul Qur’an Al Aksar Kendari, bertepatan dengan Hari Santri Nasional 2024, Selasa ( 22/10/2024 ).

Dalam acara tersebut, Dr. Ridwan Badallah menyampaikan pentingnya peran santri dalam era digital. “Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, santri tidak hanya dituntut menguasai ilmu agama tetapi juga harus melek teknologi. Santri yang cakap digital dapat memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan kebaikan serta meningkatkan kualitas diri dan masyarakat,” ucapnya.

Baca Juga:  Ketua DPD PPWI Sultra La Songo, Desak Menteri Desa Minta Maaf Kepada Jurnalis dan LSM

Hadir pula dalam acara tersebut Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara yang diwakili oleh Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (Kabid Pakis), Drs. H. Muhammad Basril, M.Pd., serta Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidz Baitul Qur’an Al Aksar Kendari, KH. Muhammad Nur Alfik, SQ., S.Sos.I. Mereka turut memberikan pandangan tentang peran santri sebagai agen perubahan di era digital.

Baca Juga:  Ditpolairud Polda Bali Siagakan Dua Kapal dan Tiga Helikopter Amankan KTT WWF

Kabid Pakis, Drs. H. Muhammad Basril, menekankan pentingnya santri menjadi teladan di masyarakat. “Santri harus memilah dan memilih konten di dunia maya dengan bijak. Dengan pendampingan yang tepat, santri dapat menjadi agen perubahan yang positif,” katanya.

Sementara itu, KH. Muhammad Nur Alfik menyampaikan bahwa meski penggunaan media sosial di pesantren dibatasi, pihaknya tetap memberikan pendampingan agar santri dapat memanfaatkan teknologi secara produktif. “Kami tidak melarang penggunaan media sosial, tetapi ada pendampingan khusus agar santri tetap fokus pada hafalan Al-Qur’an dan menggunakan teknologi untuk hal-hal yang bermanfaat,” tuturnya.

Baca Juga:  Ini Pesan Pj Gubernur Sultra Saat Cek Mendadak RSUD Bahteramas

Dr. Ridwan Badallah juga mengingatkan bahwa penggunaan media sosial harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian. “Santri harus berhati-hati dalam menggunakan media sosial karena di balik manfaatnya, terdapat risiko seperti hoaks dan perubahan perilaku negatif. Namun, jika digunakan dengan benar, media sosial bisa menjadi sarana dakwah yang efektif,” tambahnya.

Dialog ini memberikan wawasan baru bagi para santri tentang pentingnya keterampilan digital di era modern. Semoga dengan keterampilan digital yang dimiliki, para santri dapat menjadi generasi penerus yang unggul dalam membangun bangsa. ( Red)

.

Komentar