GLOBAL SULTRA.COM., KENDARI –Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi di daerah yang setiap minggunya melalui Zoom Meeting yang diselenggarakan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dan seluruh Provinsi lain di Indonesia mengikuti melalui sambungan zoom meeting.
Zoom meeting yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara di selenggarakan di ruang rapat Biro Ekonomi, Setda Provinsi Sulawesi Tenggara pada Senin, 13 Mei 2024.
Rakor secara virtual yang dilaksanakan serempak diseluruh Indonesia dipimpin langsung oleh Mendagri RI Tito Karnavian.
Pada jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, Asisten II Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Sultra, Yuni Nurmalawati, Karo Perekonomian Abdul Razab, Sekdis ESDM Ridwan Bodji, Perwakilan BI Rangga Widyatama dan Dinas terkait sebagai peserta zoom meeting.
Dalam arahannya Mendagri mengatakan bahwa Bapak Presiden melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Tenggara yakni Kab. Muna dan beberapa daerah di Kab. Konawe diantaranya pemberian bantuan pangan, kesiapan rumah sakit dan mengecek inflasi di daerah Sultra.
Pada penjelasannya, dikatakan bahwa inflasi Indonesia pada bulan April adalah 3 persen (y-o-y), turun dibandingkan bulan sebelumnya yakni 3,05% (y-o-y). “Angka ini masih terkendali dan masih dalam rentang target Pemerintah Pusat yakni 2,5%±1 persen, yakni antara 1,5 dan 3,5 persen,” ungkapnya
Menurutnya, angka inflasi saat ini masih sangat terkendali. “Artinya, terjadi stabilitas harga barang dan jasa, dan kenaikan harga masih bisa dijangkau oleh masyarakat kita,” ujarnya
Direktur Statistik Harga, Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat, Windhiarso Ponco Adi Putranto menyampaikan pada April 2024 komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,29 persen dengan andil inflasi sebesar 0,18 persen.
Pada April 2024 komponen harga diatur pemerintah selalu mengalami inflasi pada momen lebaran sebesar 0,26 persen dengan andil inflasi sebesar 0,12 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi April 2024 adalah tarif angkutan udara, tarif angkutan antar kota, Sigaret Kretek Mesin (SKM) dan tarif kereta api.
Usai mengikuti Rakor Inflasi, Asisten II Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Sultra, Yuni Nurmalawati menyampaikan bahwa Inflasi Sulawesi Tenggara, Alhamdulillah, pada posisi IPH terendah.
Hal ini adalah hasil dari kerja semua dalam rangka upaya-upaya penanggulangan inflasi yang sudah dilakukan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara secara teknis maupun secara administrasi. Dari TPID dan Sekretariat TPID mendapat perhatian dan arahan langsung Pj.Gubernur dan Sekda terkait teknis.
Ada beberapa dari narasumber menyampaikan bahwa kita waspadai tren penurunan inflasi, tapi masih berada diatas acuan harga pemerintah. *(Red)*
Komentar