Retret Eselon II Jadi Momentum Penguatan Kolaborasi Pemerintahan Sultra

News197 views

GLOBAL SULTRA.COM.KENDARI, – Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Ir. Hugua, M.Ling., menjadi narasumber pada kegiatan Retret Pejabat Eselon II yang digelar di Aula Asrama C BPSDM Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa (9/12/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh 70 orang pejabat Eselon II, terdiri atas staf ahli, para asisten, dan kepala OPD lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, serta para Kepala Bappeda kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara

Dalam arahannya, Wakil Gubernur menekankan bahwa retret ini merupakan bagian dari upaya memperkuat kolaborasi Forkopimda serta meningkatkan harmoni dalam tata kelola pemerintahan. Kegiatan ini diharapkan menjadi ruang refleksi bagi para pemimpin OPD untuk memahami diri, membuka pola komunikasi yang lebih sehat, dan meningkatkan efektivitas kerja dalam pelaksanaan tugas pemerintahan.

Wagub juga menegaskan bahwa pertemuan ini tidak lagi berfokus pada hal-hal teknis seperti tugas pokok, fungsi, atau job description. Sebaliknya, retret ini menyentuh aspek yang lebih dalam, yaitu pemahaman diri, penggalian aspirasi, serta penguatan hubungan antara pemimpin.

Baca Juga:  Michael Josua, Perwira Remaja Polri Pertama dan Satu-satunya Penganut Konghucu yang dilantik Presiden Jokowi

“Kita tidak bicara lagi soal tupoksi atau job. Kita bicara tentang apa yang ada di dalam diri, tentang perasaan terdalam, tentang aspirasi. Ini ruang untuk berdialog dengan diri sendiri,” ujar Hugua.

Menurutnya, materi retreat idealnya disampaikan dalam proses tujuh hari, namun kini dipadatkan menjadi sepuluh jam, sehingga diperlukan kemampuan mengorganisasi waktu dengan efektif.

“Ini bukan soal stres, tetapi bagaimana mengatur waktu agar pelatihan tetap efektif dan efisien,” ungkapnya.

Hugua menjelaskan bahwa kehadiran para peserta menunjukkan adanya komitmen untuk membangun hubungan yang lebih sehat—baik dengan diri sendiri maupun dengan rekan kerja. Ia menilai kolaborasi dalam birokrasi sering terhambat oleh batas-batas personal dan komunikasi yang kurang terbuka.

Baca Juga:  Kanwil Kemenkumham Sultra Adakan Acara Buka Puasa Bersama Wartawan

“Selama ini mungkin kita berbicara terlalu banyak, menginstruksi, menunjuk ‘kau, kau, kau’ tanpa melihat diri sendiri. Malam ini, kita belajar memahami diri,” tambahnya.

Sesi malam pertama ini lebih difokuskan pada pengenalan konsep dasar sebelum mendalami materi inti keesokan harinya. Hugua memperkenalkan sebuah teori yang menekankan bahwa persoalan terbesar sering kali bukan berasal dari luar, melainkan dari dalam diri manusia.

Ia menguraikan bahwa cara berpikir menentukan struktur, perilaku, dan bahkan kondisi sosial dalam pembangunan daerah.

“Sumber melahirkan cara berpikir. Cara berpikir melahirkan struktur. Di dalam Islam disebut tauhid: keyakinan tentang keesaan Tuhan yang menuntun spiritualitas dan kesadaran,” jelasnya.

Ia mencontohkan bagaimana banyak masalah ekologi dan sosial merupakan symptom dari persoalan yang tidak ditangani pada akar masalah.

Baca Juga:  Subdit Gakkum Dit Pol Airud Polda Sultra Berhasil Gagalkan Aksi Nelayan Gunakan Handak

Hugua menegaskan bahwa retret ini adalah pendekatan cerdas untuk melakukan reset cara berpikir birokrasi, agar pemimpin tidak hanya sibuk mengatur, tetapi mampu menginspirasi, membangun teamwork, dan menjadi penggerak perubahan.

“Retret ini cara cerdas untuk mereset cara berpikir birokrasi. Seorang pemimpin tidak cukup hanya mengelola, tetapi harus bisa membangun teamwork dan memotivasi bawahan,” ujarnya.

Wagub juga menyoroti pentingnya memahami arah pembangunan agar kesenjangan sosial dan persoalan yang muncul dapat diatasi dari sumber masalahnya.

“Kalau kita tidak tahu arah perjalanan, kita kehilangan tujuan. Tapi kalau kita tahu arah, insyaallah kita akan sampai,” tegasnya.

Melalui retreat ini, peserta diharapkan mampu membuka ruang dialog, baik dengan diri sendiri maupun dengan lingkungan semesta, sehingga tercipta harmoni antara manusia, organisasi, dan tujuan pembangunan daerah.

( Redaksi )

.

Komentar

Baca Juga