Global Sultra com.Kendari, – Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Ir. Hugua, M.Ling., secara resmi membuka Pelantikan dan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Pengurus Daerah Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Sulawesi Tenggara Periode 2025–2030, serta menjadi narasumber pada kegiatan tersebut, yang berlangsung di Hotel Claro Kendari, Jumat (19/12/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri Forkopimda Sultra, Wakil Wali Kota Kendari, Wakil Bupati Kolaka, Ketua Umum JMSI Pusat didampingi Ketua Harian dan Ketua Bidang Organisasi JMSI Pusat, perwakilan Dewan Pers, perwakilan PT Antam Tbk Pomalaa, PD Aneka Usaha Kolaka (Perusda), perwakilan Universitas Halu Oleo (UHO), Ketua DPD Kongres Advokat Indonesia Prov. Sultra, insan pers anggota JMSI.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Sultra menyampaikan ucapan selamat kepada pengurus JMSI Sulawesi Tenggara yang akan dilantik. Ia berharap JMSI dapat menjadi mitra strategis pemerintah yang kritis, bertanggung jawab, dan bersama-sama memikul tanggung jawab dalam membangun daerah.
“Pertama, saya mengucapkan selamat kepada pengurus JMSI yang akan dilantik. Semoga saudara-saudara semua menjadi mitra pemerintah yang baik, kritis, bertanggung jawab, dan saling memikul tanggung jawab dalam membangun daerah secara bersama-sama,” ujar Wakil Gubernur.

Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Pelantikan dan Rakerda Pengurus Daerah JMSI Sulawesi Tenggara Periode 2025–2030 secara resmi dibuka oleh Wagub Sultra.
Prosesi pelantikan diawali dengan pembacaan Surat Keputusan Pengurus Daerah JMSI Sulawesi Tenggara oleh Ketua Bidang Organisasi JMSI Pusat, Faisal Andri Mahrawa, yang kemudian dilanjutkan dengan pelantikan oleh Ketua Umum JMSI Pusat, Teguh Santoso. Sebelum pengucapan janji prasetya JMSI, Ketua Umum JMSI terlebih dahulu menanyakan kesediaan para pengurus untuk mengemban amanah sebagai Pengurus Daerah JMSI Sulawesi Tenggara Periode 2025–2030, yang kemudian dilanjutkan dengan penyerahan pataka.

Rangkaian kegiatan selanjutnya diisi dengan Rakerda yang mengusung tema “Peran Kritis Media Siber dalam Membangun Ekosistem Digital yang Berintegritas dan Berkeadilan.”
Pada sesi pemaparan materi, Wakil Gubernur Sultra membawakan materi berjudul “Peluang dan Tantangan Global dan Lokal/Internal”. Dalam paparannya, ia menegaskan bahwa kehadiran pemerintah daerah dalam forum tersebut merupakan wujud komitmen untuk mendekatkan diri dengan seluruh komunitas, termasuk insan pers.

“Kami hadir di tengah-tengah teman-teman pers. Bukan berarti pemerintah daerah datang untuk menggurui, tetapi hadir bersama-sama sebagai bagian dari komunitas untuk membangun daerah ini,” tegasnya.
Wakil Gubernur menekankan bahwa saat ini dunia berada dalam situasi global yang terus berubah, sehingga peran pers menjadi semakin penting. Ia mengutip pandangan Gerlach & Ely yang menyatakan bahwa media mencakup orang, material, dan kejadian yang mampu menciptakan kondisi belajar baru, serta pandangan Wilbur Schramm yang menyebut media massa sebagai organisasi yang mengatur dan mengelola aliran informasi dalam masyarakat.
Menurutnya, terdapat empat tugas utama media, yakni:
1. Sebagai katalisator antara pemerintah dan masyarakat;
2. Sebagai edukator bagi masyarakat;
3. Sebagai sarana promosi;
4. Sebagai pengawas kebijakan publik.
“Media adalah katalisator sekaligus edukator. Anda semua mentransformasikan setiap peristiwa menjadi informasi yang menciptakan proses pembelajaran baru bagi masyarakat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Wakil Gubernur menyampaikan bahwa transformasi merupakan pilihan bangsa dalam bernegara, bukan represi dan bukan pula lompatan instan. Transformasi harus dilakukan secara bertahap melalui proses edukasi dan katalisasi yang berkelanjutan, sebagaimana amanat konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Ia menjelaskan bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa mencakup tiga aspek utama, yakni akal (pendidikan dan pengetahuan), budi (kearifan lokal dan nilai sosial), serta kesehatan. Ketiganya harus berjalan seimbang agar transformasi bangsa dapat terwujud.
Dalam konteks tantangan global, Wakil Gubernur menyoroti bonus demografi Indonesia menuju tahun 2045, di mana sekitar 70 persen penduduk berada pada usia produktif. Kondisi ini dapat menjadi peluang besar apabila dikelola dengan baik, namun berpotensi menjadi beban apabila tidak diiringi dengan edukasi yang tepat.
“Di sinilah peran pers sangat strategis, bagaimana mengedukasi masyarakat agar bonus demografi tidak berubah menjadi kecelakaan demografi,” tegasnya.
Ia juga menyinggung pergeseran pusat peradaban dunia ke kawasan Asia, serta posisi strategis Sulawesi Tenggara yang dinilainya memiliki potensi besar sebagai epicentrum pertumbuhan ekonomi global, baik dari aspek ekonomi, geopolitik, maupun strategis.
“Sulawesi Tenggara ke depan akan mengambil peran penting. Tantangan ini bukan hanya milik pemerintah, tetapi tantangan kita semua—perguruan tinggi, dunia usaha, dan pers—untuk mengedukasi seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya.
Mengakhiri paparannya, Wakil Gubernur mengutip pemikiran Albert Einstein bahwa masalah tidak dapat diselesaikan dengan cara berpikir yang sama seperti saat masalah itu diciptakan. Oleh karena itu, ekosistem baru menuntut cara berpikir dan pendekatan baru, termasuk dalam praktik jurnalistik.
“Anda tidak dapat memahami sebuah sistem sampai Anda mengubahnya, dan Anda tidak dapat mengubah sebuah sistem sampai Anda mentransformasi kesadaran,” pungkasnya.
Melalui pelantikan dan Rakerda JMSI Sulawesi Tenggara ini, diharapkan terbangun sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan media siber dalam menciptakan ekosistem informasi yang sehat, berintegritas, serta mampu mendorong pembangunan Sulawesi Tenggara yang berkelanjutan.
(Redaksi Global Sultra)


.


Komentar