Wagub Sultra Hadiri Musyawarah Wilayah VII LDII, Usung Tema SDM Berkarakter Luhur Menuju Sultra Maju dan Religius

News53 views

GLOBAL SULTRA.COM.KENDARI, – Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Ir. Hugua, M.Ling., menghadiri Musyawarah Wilayah (Muswil) VII Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Sulawesi Tenggara, yang dilaksanakan di Hotel Sahid Azizah Syariah Kendari, Jumat, 19 Desember 2025.

Muswil VII LDII Sultra mengusung tema Penguatan SDM Berkarakter Luhur Menuju Terwujudnya Sultra Maju, Masyarakat Aman, Sejahtera, dan Religius. Kegiatan ini menjadi momentum konsolidasi organisasi sekaligus penguatan peran LDII sebagai mitra strategis pemerintah dalam pembangunan sumber daya manusia yang berakhlak dan berdaya saing.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Umum DPW LDII Pusat beserta Sekjen, Forkopimda Sultra, para kepala OPD lingkup Pemprov Sultra, Ketua Majelis Ulama, pimpinan organisasi keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah, serta perwakilan ormas lintas agama se-Sulawesi Tenggara.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Sultra menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada LDII atas berbagai program kerja yang telah dijalankan. Menurutnya, program-program LDII merupakan bentuk nyata kontribusi organisasi kemasyarakatan yang sejalan dengan visi dan arah pembangunan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara maupun pemerintah pusat.

“Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara sangat menghargai dan mengapresiasi organisasi LDII. Program-program yang dijalankan sungguh nyata dan benar-benar menjadi mitra strategis bagi pemerintah daerah maupun pemerintah Indonesia. Oleh karena itu, insyaallah ke depan kita akan semakin bersinergi,” ujar Wagub.

Baca Juga:  Gubernur Sultra Teken MoU Pemprov-Kejati, Pidana Kerja Sosial Berlaku Tahun 2026

Wagub Hugua juga memaparkan gambaran struktur ekonomi Sulawesi Tenggara. Ia menjelaskan bahwa sekitar 23 persen perekonomian daerah ditopang oleh sektor pertanian dalam arti luas, meliputi pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, dan kelautan. Sektor pertambangan berkontribusi sekitar 20 persen, disusul sektor perdagangan umum sebesar 18 persen, serta sektor lainnya.

Namun demikian, ia menegaskan bahwa kontribusi sektor pertambangan yang besar tidak sepenuhnya tercatat sebagai pendapatan daerah, karena sebagian besar masuk sebagai pendapatan nasional sesuai amanat Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. Oleh karena itu, kehidupan masyarakat Sulawesi Tenggara pada hakikatnya sangat bertumpu pada sektor pertanian dan perdagangan.

“Karena itu, sinergi dengan organisasi kemasyarakatan seperti LDII dinilai sangat relevan, khususnya dalam mendorong pemberdayaan masyarakat pada sektor pertanian dan perdagangan yang bersentuhan langsung dengan kehidupan sehari-hari,” jelasnya.

Lebih lanjut, Wagub menilai tema Muswil VII LDII sangat selaras dengan visi pembangunan daerah, yakni Sulawesi Tenggara Maju, Aman, Sejahtera, dan Religius. Ia menjelaskan bahwa penguatan sumber daya manusia berkarakter luhur merupakan kunci utama untuk mewujudkan visi tersebut.

Baca Juga:  Polda Sultra Gelar Doa Bersama Lintas Agama Dalam Rangka Jelang HUT Bhayangkara ke -78

Menurutnya, konsep ini juga sejalan dengan Asta Cita, khususnya poin kedelapan yang menekankan akselerasi kehidupan manusia yang harmonis dengan alam, lingkungan, budaya, serta penguatan toleransi antarumat beragama di Indonesia.

Dalam penjelasannya, Wagub menguraikan makna visi Sultra Maju secara komprehensif. Kata aman dimaknai sebagai kondisi kehidupan sosial yang harmonis, relasi antarumat beragama yang terhubung secara erat, serta terciptanya kebersamaan dari sekadar “saya dan Anda” menjadi “kita”, bahkan menyatu dalam ekosistem sosial yang sehat.

Sementara itu, sejahtera diartikan sebagai tanggung jawab pemerintah provinsi sebagai wakil pemerintah pusat di daerah untuk memperkuat dan memampukan 17 kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara melalui peran aktif OPD dan biro-biro pemerintahan.

Adapun makna religius, menurut Wagub, tidak hanya sebatas pelaksanaan syariat keagamaan, tetapi lebih jauh tercermin dalam kedisiplinan aparat dan masyarakat, integritas, toleransi, kemampuan beradaptasi, serta nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.

Wagub juga menyinggung visi nasional menuju Indonesia Emas 2045, yang membutuhkan kehadiran generasi emas. Generasi tersebut, menurutnya, harus memiliki tiga pilar utama, yakni kualitas, kompetensi, dan mental juara.

Baca Juga:  Warga Muna Gelar Silaturrahmi Pembentukan Kaseiseha Untuk Menjalin Persatuan Sesama Suku Muna

“Indonesia pada 2045 diperkirakan memiliki penduduk sekitar 324 juta jiwa, terbesar keenam di dunia, dengan 70 persen berada pada usia produktif. Ini menjadi tantangan besar, terutama di tengah perkembangan media sosial yang sangat memengaruhi pola pikir dan karakter generasi muda,” ungkapnya.

Ia menekankan bahwa pembentukan karakter luhur menjadi tantangan bersama seluruh elemen bangsa, termasuk pemerintah, organisasi keagamaan, dan masyarakat, agar generasi mendatang memiliki akhlakul karimah, keseimbangan sosial, spiritual, dan lingkungan yang baik.

Menutup sambutannya, Wakil Gubernur Sultra mengajak LDII dan seluruh elemen masyarakat untuk terus bersinergi dan bahu-membahu dalam membangun program kerja yang berorientasi pada pembinaan karakter dan pembangunan manusia Sulawesi Tenggara.

“Semoga melalui musyawarah ini lahir program-program yang bermakna, sehingga kita dapat mewariskan generasi yang berakhlak mulia dan kehidupan yang lebih baik bagi masa depan,” pungkasnya seraya mengucapkan selamat bermusyawarah kepada seluruh peserta Muswil VII LDII Sultra.

(Redaksi Global Sultra)

.

Komentar