oleh

Tiara Mayang Pratiwi Lio, Anak Sekda Sultra, Raih Gelar Doktor Ilmu Biomedik Dengan Penelitian Untuk Atasi Stunting

GLOBAL SULTRA.COM.JAKARTA, — Dengan bangga, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengumumkan bahwa Tiara Mayang Pratiwi Lio, putri pertama dari Drs. H. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D (Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara), dengan IPK 3.9 sukses meraih gelar Doktor Ilmu Biomedik, setelah menyelesaikan Ujian Terbuka promosi doktor pada pagi ini, yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB di Auditorium Lantai 3, Gedung IMERI FKUI, Selasa (25/11)/2025).

Sebagai anak dari seorang birokrat sekaligus akademisi, Tiara tumbuh dalam lingkungan yang sangat menghargai pendidikan dan pengabdian publik. Ayahnya, Asrun Lio, tidak hanya aktif dalam pemerintahan, tetapi juga memiliki latar belakang akademis yang kuat. Demikian sang ibu, Wa Ode Munanah meskipun sebagai ibu rumah tangga namun berhasil menyelesaikan pendidikan pada ilmu sosial politik dengan nilai cumlaude. Warisan nilai-nilai ilmiah dan dedikasi publik inilah yang kini diteruskan oleh Tiara melalui riset doktoralnya.

Tiara membawa warisan itu ke jenjang doktoral, dengan mengambil tema penelitian yang sangat relevan bagi kesehatan masyarakat di Sultra, yakni terkait kepedulian terhadap Isu Stunting
Berupa Disertasi berjudul “Hubungan Rasio Albumin/Globulin, Insulin-Like Growth Factor-1, dan Sitokin dengan Pertumbuhan Tulang pada Anak Stunting daerah Endemik Parasit Usus di Pesisir Sulawesi Tenggara”

Baca Juga:  Pelantikan Sultan Buton XLI, Pj. Gubernur Sultra Inisiasi Perda Masyarakat Hukum Adat

Hal ini menunjukkan betapa serius Tiara menaruh perhatian pada masalah stunting, yang merupakan isu kesehatan publik yang menjadi tantangan besar di banyak daerah di Indonesia, termasuk Sulawesi Tenggara.

Dapat dikatakan, Tiara, demikian sapaan akrabnya, merupakan perempuan pertama di Sultra yang mengambil Doktor Ilmu Biomedik di FKUI. Melalui penelitian rasio protein darah (albumin/globulin), kadar IGF-1 (hormon pertumbuhan), dan sitokin (penanda imun), Tiara berharap untuk menemukan keterkaitan biologis yang bisa membuka jalan intervensi yang lebih tepat sasaran.

Baginya, Ini bukan hanya penelitian akademik belaka, tetapi juga wujud nyata kepedulian sosial, dengan ingin memberikan kontribusi ilmiah yang dapat bermanfaat bagi anak-anak di kampung halamannya.

Baca Juga:  DPRD Sultra Diminta Bentuk Pansus Dugaan Pencemaran Lingkungan PT TIM

Didampingi promotor Prof. dr. Mohamad Sadikin, D.Sc dan kopromotor Prof. Dr. dr. Sri Widia A. Jusman, M.S. serta Dr. Drs. Heri Wibowo, M.Biomed, ujian tersebut tidak hanya menjadi babak penting dalam karier akademiknya, tetapi juga menjadi simbol aspirasi lebih luas bahwa generasi muda Sultra mampu terlibat aktif dalam riset biomedik untuk mengatasi problem lokal.

Kepedulian Tiara terhadap stunting sangat selaras dengan nilai-nilai yang diwarisi dari ayahnya. Drs. H. Asrun Lio, sebagai Sekda Sultra, serta bagaimana dukungan PKK yang kala itu sempat dijabat oleh sang ibu dalam membantu pelaksanaan program pemerintahan, termasuk penanganan masalah stunting.

Sementara itu, sekda Sultra, Drs H Asrun Lio MHum PhD yang juga sangat ayah, memberikan apresiasi kepada FKUI terkait transparansi dan inspirasi, yang telah menyediakan akses publik dengan menyiarkan ujian tersebut secara langsung melalui kanal YouTube Medicine UI.

“Ini adalah bentuk transparansi akademik sekaligus ajakan kepada masyarakat untuk bersama mendukung anak-anak kita yang tengah berjuang pada dunia pendidikan, salah satunya Tiara. Melalui layanan ini juga, kita bisa menyimak hasil perjuangannya di dunia riset,” tutur Asrun Lio penuh haru dan bangga.

Baca Juga:  Wagub Sultra Buka HKG PKK ke-53 dan Rakerdah TP PKK Provinsi Sultra, Dorong Sinergi Inovasi PKK Menuju Keluarga Sejahtera

Sebagai figur publik dan akademisi, Asrun Lio menunjukkan bahwa pemimpin daerah pun bisa sangat menghargai riset dan pendidikan, sebuah legacy yang kini diteruskan oleh Tiara.

“Jika penelitian Tiara menghasilkan temuan signifikan, potensi dampaknya sangat besar, seperti bagaimana kebijakan kesehatan lokal bisa lebih berbasis bukti, intervensi nutrisi dan imunologis bisa dirancang lebih efisien, dan anak-anak di wilayah pesisir Sultra yang rentan stunting bisa mendapatkan manfaat nyata dari riset ini,” katanya lagi.

Asrun Lio menambahkan, melalui layanan FKIU tersebut, masyarakat dapat menyaksikan momen dimaksud. Selain menjadi dukungan moral untuk Tiara, juga menjadi tanda bahwa riset akademik dapat dijembatani dengan masyarakat luas, terutama ketika isu yang diangkat menyangkut masa depan. (Redaksi)

.

Komentar