GLOBAL SULTRA.COM.SOLO,-
Festival adat keraton/kerajaan nusantara yang diselenggarakan mulai tanggal 14 – 15 Desember 2024, merupakan hari bersejarah bagi Kerajaan Muna.
Formasi rombongan Kerajaan Muna yang hadir di FSBKN 2024 di Solo, berikut informasi yang diterima dari DPD Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) Kabupaten Muna.
Kerajaan Muna menjadi peserta rombongan terbanyak dengan mengisi formasi sebanyak 130 orang peserta devile kerajaan yang terdiri dari :
Yang mewakili Raja Muna, YM Laode Riago Sangia Kobenteno
Yg mewakili Kapita (Kepala Staf Angkatan Bersenjata) YM. Laode Nurdin
Yang mewakili Kapitalau (kapten angkatan Laut Armada Timur,) YM Laode Abjini
Yang mewakili Kapitalau Kansoopa, (Kapten Laut Armada Barat) H. Laode Usman Silo
Lalu ada yang mewakili Ghoera (teritorial) yakni Sarano Wite / selaku pemegang perwakilan teritorial wilayah. Ada 4 Ghoera / teritorial, yang diketuai Bonto Balano selaku Perdana Menteri YM Nazarudin Saga, yaitu :
Yang mewakili Mino Tongkuno YM Drs, Edi Ridwan MSi.
Yang mewakili Mieno Lawa YM Drs La Nika
Yang mewakili Mieno Kabawo YM Ayub Rintaka, SP
Yang Mewakili Mieno Katobu Prof Dr Ir Usman Rianse sekaligus Ketua Dewan Pakar DPD MAKN Kab. Muna
Yang mewakili Mintarano Bitara YM H. Ashar Dulu, SPd, MSi
Seluruh jabatan lain dalam Kerajaan Muna seperti Sarano Hukumu, Bobato, Bonto Kapili, Bonto Litau Firisi, Tunani, Siriganti, Sampu Moose, dan 40 prajurit yang disebut Pasi.
Rombongan Kerjaan Muna juga teridiri kalangan ibu-ibu, baik yang berstatus permaisuri Raja maupun ibu-ibu kerabat kerajaankerajaan. Disamping itu juga, para rombongan terdiri dari pengurus MAKN Kabupaten Muna itu sendiri.
Dikonfirmasi soal visi misi YM Laode Riago Sangia Kobenteno selaku panglima tertinggi dalam rombongan ini menjelaskan bahwa, semua ini dilakukan semata-mata untuk memberi pesan dan kesan terhadap keberadaan Kerajaan Muna masa lalu sebagai salah satu kerajaan besar di Nusantara.
Kerajaan Muna, menurut dia, memiliki eksistensi yang kuat dengan meninggalkan berbagai maha karya seperti Benteng Kotano Wuna, sebagai Benteng Terluas di Dunia, Layang- Layang tertua di dunia, Busana adat terbaik di Indonesia HUT RI -79 di Istana Negara dan sederet kebesaran – kebesaran yang ditorehkan seperti kegigihan saat melawan penjajah kompeni Belanda.
Dalam keterangannya, YM Laode Riago Sangia Kobenteno menjelaskan bahwa kita tidak mungkin mengulang keadaan masa lalu sebelum merdeka tetapi bahwa mengenang masa lalu adalah kewajiban dan motivasi bagi kita semua untuk lebih memberi dukungan kepada daerah di sektor Kebudayaan dan Industri Pariwisata sebagai salah satu sumber Pendatan Asli Daeerah (PAD) yang potensial.
” Mari selalu bersama berpikir dan berbuat yang terbaik bagi daerah ” ungkapnya
Bagi yang berkecimpung di dunia politik, YM Laode Riago yang juga Presiden Pemersatu Masyarakat Muna Indonesia (PMMI) juga berpesan agar politisi melakukan fungsi dan jabatan politik itu sebaik baiknya untuk kemajuan peradaban.
” kami yang telah memilih berjuang di jalur budaya, akan selalu berbuat yang kami anggap baik sesuai kemampuan kami. Kami hanya memulai, memberi motifasi dan keyakinan pada masyarakat, untuk selanjutnya diteruskan dalam bentuk dukungan yang Insya Allah akan diteruskan oleh generasi setelah kita hari ini” Pungkasnya (Redaksi)
Komentar